Jumat, 01 Juli 2011

Akhir Indah Musyawarah Daerah KAMMI Sleman

Demikian ketua barunya... 

Oleh: Vivit Nur Arista Putra

Usai sudah musyawarah daerah (musyda) KAMMI Daerah (KAMDA) Sleman. Kritik, saran, dan hingga penolakan pertanggungjawaban merias hias dinamika forum tertinggi KAMMI Sembada ini. Agenda dimulai Kamis, 2 Juni di ponpes UII sidang I pembahasan tata tertib musyda yang dipimpin oleh Badan Pekerja KAMDA yakni Adhe Nuansa Wibisono, Indriyani Agustina, dan Pramitha Sari. Hasilnya tata tertib diratifikasi dan dengan salah satu jabaran pasal 4 tugas/wewenang musyda: 1. Meminta dan menilai laporan pertanggungjawaban pengurus daerah KAMMI. 2. Memilih pengurus daerah dengan jalan memilih ketua umum yang sekaligus merangkap sebagai formatur dan empat mide formatur. 3. Menetapkan anggota MPD KAMMI Sleman. 4. Menetapkan panduan kerja daerah. 5. Menetapkan dan mengesahkan pembentukan pengurus komisariat KAMMI. Beralih ke sidang dua untuk melaporkan LPJ, presidium sidang diisi oleh M. Asnan F.M., Agus Manto, dan Ahada Ramadhana. 

LPJ disampaikan Kartika Nur Rakhman selaku ketua dengan berkisah prosesi terbentuknya KAMDA. “Pada awalnya terbentuknya KAMDA ini merupakan rekomendasi dari Muktamar Makassar, di mana Yogya yang sebelumnya berbentuk KAMDA Teritorial Yogya kemudian melebur menjadi tiga KAMDA dan di atasnya ada KAMWIL” cetusnya. Selanjutnya dituturkan berbagai liku perjalanan hingga reshufle pengurus khususnya Humas KAMDA yang sempat diloper di tiga person. Umam (UII’05), Arif Susanto (UGM’04) hingga dipegang Reza Azhari alias Echa (UGM’05). Kaderisasi pun sempat ditinggal kepala bidangnya beberapa bulan lantaran ada pekerjaan lain yang dituntaskan. Laporan tertulis Nur Rakhman mengatakan “Lamanya jenjang kepengurusan KAMMI dari tingkat komisariat hingga pusat jika tak diperhatikan dapat membawa masalah pelik. Hal ini terbukti membawa masalah di hampir semua kepengurusan KAMMI di Indonesia. Tidak terkecuali KAMDA. 


Jajaran kepengurusan yang masih bertahan dari awal hingga akhir hanya tersisa 4 orang di kalangan BPH. Yang mana diantaranya sempat mengajukan cuti karena hal berbeda” tulisnya. Gugatan sempat mengudara menyoal kerja kaderisasi. “Harusnya KAMDA Sleman dengan dilengkapi kampus sebesar UNY, UGM, UII, UPN, dan Amikom dapat menghelat DM II lebih dari satu kali” tukas Wibisono. “Kami sadar akan itu, tetapi dengan mempertimbangkan adanya KAMDA lainnya. Kita memberikan kesempatan KAMDA kota dan Bantul untuk menggelar DM II. Agar KAMMI Daerah tumbuh dan besar bersama-sama” jawab Pramitha Sari. Eks ketua KAMMI UGM, Bara Brelian pun sempat menanyakan transparansi dan akuntabilitas keuangan mengingat dana hilir mudik saat mendirikan KAMMI Reaksi Cepat untuk mengurus korban bencana erupsi Merapi. “Kalau dana itu dipegang oleh bendahara Mbak Meichy akh. Karena dalam Muswil dua tahun lalu kita telah sepakat BUMK hanya dimiliki KAMWIL yang nantinya uangnya akan dibagi ke KAMDA setempat. Mungkin bisa ditanyakan ke Mbak Meichy saat Musyawarah wilayah nanti “ respon Nur Rakhman. 

Akhirnya dengan kelebihan dan kekurangan maka presidium sidang beserta audiens memutuskan LPJ ditolak karena beberapa indikator keberhasilan yang disematkan dalam PKD tidak tercapai. Acara sidang ketiga ialah pembahasan PKD. Bersinggah di gedung Synergi diawali Jum’at 3-4 Juni. Beragam usulan dari kawan-kawan komisariat meramaikan forum. Akhirnya disepakatilah tujuan organisasi (tercantum pada Bab III pasal 3) yang hendak dicapai “Menjadi Garda depan Gerakan Mahasiswa di Kabupaten Sleman dalam upaya Pemberdayaan Masyarakat” dengan penjabaran: 1. Pengokohan Kaderisasi. 2. Tata kelola organisasi yang solid dan profesional. 3. Melakukan rekayasa politik di kampus dan daerah. 4. Melakukan upaya pembangunan sektor ketiga (sosial kemasyarakatan) dengan menekankan pada langkah kontributif dan berkelanjutan. 5. Menjadi pelaku ishlahul ummah. Para pembaca dan segenap kader KAMMI dapat menuntut tujuan di muka jika tak memenuhi standar keberhasilan KAMMI Daerah Sleman 2011-2013. Ada beragam tantangan yang harus dipenuhi seperti pembentukan satu komisariat baru, tuntutan penambahan 200 kader AB I bagi komisariat grade A (UGM dan UNY). 

Rasionalisasinya sudah adanya kader di beberapa kampus seperti UTY dan Sanata Dharma tetapi belum memiliki komisariat tetap. Asa melambung dua tahun ke depan bagi KAMDA ini untuk merealisasikannya. Selain itu, ialah adanya praksis advokasi anggaran dan korupsi daerah serta adanya minimal 3 desa mitra dan pemberdayaan kader melalui jam sosial. Setelah Panduan Kerja Daerah (PKD) diketok palu. Giliran mekanisme pemilihan ketua dengan mempertimbangkan suara komisariat dan ketua KAMDA sebelumnya atau ahlul ahli wal aqdi. Akhirnya ada 3 calon yang disyurakan dari 7 calon yang ada. Sedangkan AB III yang lain mengundurkan diri. Wibisono (Fisipol UGM’06/ Eks ketua KAMMI komisariat UGM), Dedy Yanwar El Fani (Fisipol’06/ Eks KP komisariat UGM dan eks staf KP KAMDA) dan Isnendi Muhammad Fatwa (Pertanian’05/ Eks Kadept KP KAMDA). Akhirnya konklusi syura dihaturkan Nur Rakhman “dengan mempertimbangkan track record dan man power planning untuk mengisi dakwah KAMMI mendatang, maka saya minta siapa saja ketuanya kita tetap usung bersama dan membantu kepengurusannya di KAMDA Sleman. 

Dengan mengucap bismillahirahmannir rahiim syura menetapkan akhina Dedy Yanwar El Fani kita tetapkan menjadi mas’ul KAMDA Sleman 2011-2013” ujarnya. Kumandang takbir bersahut dari peserta dan suasana haru beriring kalimat selamat dan peluk penguat amanat berbondong menjejali ruang sidang. Ucapan selamat dari rekan-rekan KAMDA luar Jogja bertutur dalam kekata SMS. “Allahu akbar” pesan langit keluar dari Andi (Eks ketua komisariat UMY). Galih, ketua KAMDA Semarang pun tak kalah komentar. “Selamat. Semoga saudara-saudaraku di KAMDA Sleman diberikan rasa istiqomah mengusung dakwah KAMMI ke depan” petuahnya. Jusman Dalle (Humas KAMDA Makassar bertaujih “semoga ikhwah KAMMI Sleman senantiasa terlimpah curahan petunjuk darinya”. Amin... Semoga Allah memudahkan Layak Ia melancarkan urusan Nabinya... Semoga Allah mengabulkan kalimat doa Sepertinya Ia memustajabahi lantunan doa ulama... Semoga Allah melapangkan dada Sebagaimana Ia meneguhkan perjuangan para sahabat... Untuk Allah, KAMMI kumandangkan seruan langit.. Allahu akbar.... 

Vivit Nur Arista Putra 
Aktivis KAMMI Sleman

Tidak ada komentar: