Dokumentasi Vivit |
Oleh: Vivit Nur Arista Putra
Ketika anda menjejakkan kaki di dusun Gelaran. Anda takkan mengira, daerah ini bagian dari dataran Gunung Kidul. Betapa tidak, Gunung Kidul dikenal sebagai daerah karst kering dan kurang air. Namun keberadaan Gelaran seakan menjadi oase di tengah hamparan gersang itu. Hulu mata air yang menyembul di sela bebukitan, mengairi sawah dengan tanaman padi yang dipanen tiga kali setahun. Aliran airnya juga dimanfaatkan warga dengan membangun kolam perikanan. Berikan banyak kemaslahatan.
Gelaran terletak di desa Bejiharjo,
kecamatan Karangmojo, kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa
Bejiharjo terdiri dari 20 dusun dengan jumlah penduduk kurang lebih 16.000
jiwa. Layaknya desa di wilayah lain, mayoritas warganya bekerja sebagai petani,
buruh, dan wiraswasta. Namun, semenjak Bejiharjo membuka diri menjadi desa
wisata. Pemandu wisata menjadi alih profesi baru bagi warga, menemani wisatawan
menikmati alam. Banyak warga beralih melayani wisatawan, kini malah sulit
mencari petani menggarap padang sesawahan.
Bejiharjo merupakan desa terbesar
di kecamatan Karangmojo dengan luas wilayah 2200,94 ha. Dua puluh lima persen
tanahnya merupakan hutan negara yang sisi tebingnya terpampang 12 goa yang
berpotensi sebagai objek wisata. Aliran sungai, telaga, dan sumber mata air,
begitu deras menuju ke wilayah rendah persawahan dan dialirkan ke sisi kolam
perikanan. Perkebunan kayu putih dan beberapa situs purbakala menjadi cagar
budaya memadati area desa. Wisatawan juga dapat menyaksikan pentas wayang beber
yang merupakan kesenian khas Bejiharjo. Kegiatan lainnya dapat membuat blangkon
sendiri di sentral kerajinan setempat, sembari melahap makanan khas legondo
(campuran ketan dan kelapa muda).
Dokumentasi Vivit |
Ada banyak bentuk goa di desa ini,
tetapi mulai tahun 2012, Goa Pindul menjadi primadona objek wisata di
Indonesia. Pelancong mancanegara pun ikut
mengunjunginya. Apa yang menarik dari Goa Pindul? Hakikatnya sebuah goa hanya
objek mati bagian dari alam semesta. Namun, gerak inisiatif sekelompok manusia
membuatnya jadi bermakna dan menarik lautan massa. Memang keberadaannya sudah
larut lama memberi maslahat warga. Mencuci pakaian, membersihkan sapi, dan mandi menjadi rutinitas harian. Kini skala manfaatnya
meluas dengan dibuka menjadi objek wisata, yang
mengangkat harkat penghasilan dan memangkas pengangguran.
Dokumentasi Vivit |
Indonesia dengan kekayaan
pegunungan dan bebukitan menghasilkan ragam bentuk goa. Tak semua negara
dataran tanah pegunungannya mempunyai cekungan ke dalam membentuk goa. Goa
Pindul merupakan salah satu goa bebatuan karst di nusantara. Sumber mata air
pegunungan yang mengalir, menjadikan Goa Pindul mempunyai sungai bawah tanah
yang muara airnya digunakan untuk menghidupi tanaman padi dan ternak ikan
mandiri. Bukit cadas karst yang menganga menjurus ke dalam, membuatnya menjadi
wisata langka yang tak semua tempat memilikinya. Cobalah
ke sana bagi anda yang penat dengan suasana kota. Mari berwisata untuk
menghibur hati, pujaan hati, dan sang buah hati sembari mensyukuri ciptaan sang
pencipta.
Vivit Nur Arista Putra
Traveler dan Penulis Buku “Pecandu Buku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar