Pesan Ramadhan hari ke 3 1441 H/ 2020 M
Oleh: Vivit Nur Arista Putra
Ibnu Qayyim berkata Kewajiban Seorang Muslim pada Agamanya ada
lima.
Mengimani, Mengilmui, Mengamalkan, Mendakwahkan Agama ini, dan
Bersabar atas semua ujian dalam kehidupan.
1) Mengimani Agama Ini
Allah berfirman : Ya ayyulhadzina aamanu aminuu... (Wahai orang2
yang beriman, berimanlah...) Q.S. An Nissa 136. Kenapa orang yang sudah
beriman. Tetap diminta Allah untuk beriman. Karena para ulama menjelaskan.
Karakter iman itu Al imaanu yazidu wa yanqus (iman itu naik turun). Saat kita
semangat beribadah dan beramal itu pertanda iman kita sedang naik. Saat kita
malas beribadah dan melakukan kebaikan. Itu tanda iman kita turun. Sebab itu,
Rasulullah bersabda "perbaruilah iman kalian". Sahabat bertanya
"bagaimana cara kami memperbarui iman ya Rasulullah." Kata Nabi
"hendaknya kalian perbanyak kalimat yang abadi lagi baik, subhanallah wal
hamdulillahi wallahu akbar 33 X setelah shalat fardhu." (Hadis)
Para ulama juga menjelaskan kaidah al imaanu yazidu bitha'ah wa yanqus
bil ma'siyah (iman akan naik dengan ketaatan dan akan turun dengan
kemaksiatan).
Kesimpulannya, mari kita jaga iman kita dengan taat kepada Allah
dan menjauhi kemaksiatan agar iman tidak turun.
2) Mengilmui Agama Ini
Rasulullah bersabda "siapa yang meringankan dirinya
menghadiri majelis ilmu. Allah akan permudah perjalanannya ke surga" (H.R.
Bukhari)
Para ulama mensyarah hadis di atas:
Ibnu Rajab: jalan mudah menuju ke surga adalah majelis ilmu.
Imam Syafii: Kewajiban muslim setelah sholat fardhu adalah
hadiri majelis ilmu. Imam Nawawi menerangkan yang dinilai pada hadis di atas
adalah kehadiran kita ke majelis ilmu. Allah tidak menanyakan berapa ayat yang
sudah kita hafal, berapa yang sudah diamalkan. Tetapi kehadiran kita di majelis
ilmu adalah garansi atau jaminan dari Allah. Kita akan dipermudah perjalanannya
ke surga. Insyaallah.
Rasulullah bersabda "Ahli ilmu lebih baik dari ahli ibadah.
Pemisalannya seperti aku Muhammad dibandingkan dengan orang yang paling rendah/
hina diantara kalian" (H.R. ibnu majah)
Pada hasil lain "ahli ilmu lebih baik dari ahli ibadah.
Perumpamaannya seperti cahaya bulan purnama dibanding cahaya bintang yang cuma
kerlap kerlip."
Kenapa demikian, karena untuk ibadah. Kita butuh bekal ilmu. Ada
kaidah al ilmu qabla amal (berilmulah sebelum beramal). Al adab qabla ilmu
(beradablah sebelum berilmu). Dan siapa yang berilmu itu, Allah akan
meninggikan beberapa derajatnya. Q.S. Al Mujadilah : 11. Maka mari kita
menuntut ilmu di mana pun. Karena ilmu adalah panduan untuk beramal.
3) Mengamalkan Agama Ini.
Allah berfirman "Dialah Allah yang menciptakan kematian dan
kehidupan, menguji kita siapa yang paling baik amalnya" Q.S. al Mulk: 2
Allah juga berfirman pada Q.S. al Kahfi: 7 demikian.
Artinya hidup ini adalah perlombaan untuk melakukan kebaikan.
Maka mari berfastabiqul khairat. Agar amal kita ini bisa diterima hendaknya
didahului oleh iman dan ilmu. Para ulama menjelaskan syarat diterimanya amal
adalah ikhlas karena Allah dan ittiba'/ mengikuti yang dicontohkan Nabi.
4) Mendakwahkan Agama Ini
Allah berfirman dalam Q.S. Ali Imran: 104 dan 110 sebagai dalil
kita selaku muslim untuk berdakwah. Allah juga menjelaskan bahwa berdakwah
adalah sebaik-baik pekerjaan (Al Fusshilat: 31). Maka beruntunglah mereka para
aktivis dakwah, yang senantiasa memikirkan umat ini.
Adapu cara berdakwah ada di Q.S. An Nahl: 125 "serulah ke
jalan Tuhanmu dengan hikmah (merujuk Al Quran dan Hadis), nasihat yang baik,
dan berdebatlah dengan cara yang makruf."
Rasulullah juga bersabda "siapa yang melihat kemungkaran
rubahlah dengan tangannya, jika tak mampu dengan lisannya, jika tak mampu
dengan hatinya. Dan itu selemah lemahnya iman (H. R. Bukhari).
Imam Al Qurtubi mensyarah hadis di atas, makna tangan adalah
kekuasaan. Maka jika ada muslim yang berkuasa. Dia bisa menegakkan agama ini
dengan kebijakannya. Jika tak mampu/ tak ada. Maka dengan lisan (nasihat yang
baik), jika tak mampu dengan hati. Maksudnya, kita membenci kemungkaran itu.
Sembari mendoakan pelakunya agar segera bertobat dan mendapat petunjuk dari
Allah taala.
5) Bersabar atas cobaan yang ditemui.
Rasulullah bersabda "Ajaib kehidupan orang beriman, jika
dia mendapat musibah lalu bersabar. Maka itu baik baginya. Jika ia dapat nikmat
lalu bersyukur. Maka itu baik baginya (H R. Muslim).
Dan siapa saja seorang muslim yang bersabar atas keempat hal di
atas yang dilakukan. Maka kelak ketika ia masuk surga akan disambut malaikat
dengan ucapan "salamun alaikum bima sabartum... Salam sejahtera kepadamu,
disebabkan kesabaranmu" Q.S. Ar Rad: 24. Maka mari kita bersabar atas
jeruji uji yang ditemui dalam kehidupan. Barakallah.
Semoga bermanfaat
Vivit Nur Arista Putra
Penulis Buku “Pecandu
Buku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar